Hari ini menandai momentum penting dalam sejarah pengembangan literasi di Bengkulu. Dani Fazli, selaku CEO sekaligus Founder Onschool Indonesia, resmi menandatangani kesepakatan kerja sama program Nusantara Literasi bersama Balai Bahasa Provinsi Bengkulu. Penandatanganan ini bukan sekadar seremonial, melainkan fondasi bagi lahirnya kolaborasi strategis antara komunitas literasi, institusi negara, dan masyarakat luas dalam upaya membangun ekosistem literasi yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.
Program Nusantara Literasi lahir dari kesadaran akan ketimpangan akses dan kualitas literasi di Provinsi Bengkulu. Data menunjukkan adanya disparitas mencolok antara daerah perkotaan dan wilayah terpencil, baik dari segi tingkat kegemaran membaca, keterampilan literasi digital, maupun ketersediaan ruang produksi karya kreatif. Melalui pendekatan partisipatif, program ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan konsumsi informasi, tetapi juga mendorong transformasi masyarakat menuju literasi produktif, menghasilkan karya berupa infografis, antologi puisi, hingga video kreatif edukatif.
Dalam kesempatan ini, Dani Fazli menyampaikan harapan besarnya kepada publik. Menurutnya, kerja sama ini akan bermakna apabila didukung oleh partisipasi aktif masyarakat. “Literasi tidak boleh berhenti pada membaca, tetapi harus menjadi gerakan bersama yang melahirkan karya, inovasi, dan solusi. Saya berharap masyarakat Bengkulu menyambut baik inisiatif ini dan bersama-sama bergotong royong membangun budaya literasi yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Secara akademis, inisiatif ini dapat dipandang sebagai wujud nyata kolaborasi multi-level governance, di mana aktor negara, komunitas, dan individu bersinergi menciptakan perubahan sosial. Hal ini sejalan dengan paradigma literasi kontemporer yang tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis membaca-tulis, tetapi juga mencakup kemampuan kritis, kreatif, dan partisipatoris dalam memanfaatkan teknologi digital.
Penandatanganan kerja sama ini sekaligus menjadi simbol konsensus bahwa pembangunan bangsa membutuhkan kontribusi kolektif. Literasi bukan lagi isu pinggiran, melainkan pilar utama untuk memperkuat identitas budaya, memperluas kesempatan ekonomi kreatif, dan menciptakan generasi muda yang adaptif terhadap tantangan zaman.
Dengan dimulainya program Nusantara Literasi, Onschool Indonesia dan Balai Bahasa Provinsi Bengkulu menegaskan komitmen mereka untuk menjadikan literasi sebagai gerakan transformatif yang berakar pada solidaritas, inklusivitas, dan keberlanjutan.