Kabar Astacita Bengkulu – Dalam upaya memperkuat pelestarian ekosistem pesisir di Provinsi Bengkulu, Perkumpulan Konservasi Alam Teknik (Pulkanik) Fakultas Teknik Universitas Bengkulu (FT UNIB) menggelar Workshop Penanaman Mangrove dan Pemantauan Pasang Surut Air Laut Menggunakan Prototype Alat Monitoring di Gedung Serba Guna UNIB. Kegiatan ini menjadi momentum penting peluncuran teknologi baru berupa Mangrove Monitoring Shield, sebuah alat pemantau pasang surut air laut yang dapat terhubung langsung ke smartphone.
Workshop ini menghadirkan beragam pemangku kepentingan dari kalangan akademisi, komunitas, pelajar, mahasiswa, hingga unsur pemerintah daerah. Hadir sebagai narasumber kunci antara lain Prof. Dr. Eng. Ir. Dedi Suryadi, S.T., M.T., pakar teknologi dan energi terbarukan; Dr. Gunggung Senoaji, S.Hut., M.P., akademisi sekaligus peneliti mangrove dari UNIB; Himawan Sasongko, S.Hut., M.Sc., Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu; serta Sebania Argumanti Folia, S.P., M.M., Kepala Bidang Ruang Laut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu.
Dalam paparannya, para narasumber menekankan pentingnya sinergi antara teknologi dan konservasi sebagai bentuk respons terhadap tantangan lingkungan di kawasan pesisir. Bengkulu sendiri memiliki kawasan mangrove yang tersebar di lokasi strategis seperti TWA Pantai Panjang–Pulau Baai, Muara Jenggalu, dan Pantai Seluma. Sayangnya, sebagian kawasan tersebut belum sepenuhnya terlindungi dan rawan terhadap alih fungsi lahan.
Untuk itu, tim riset Pulkanik FT UNIB menghadirkan alat monitoring berbasis aplikasi yang mampu memberikan informasi real-time terkait pasang surut air laut. Dengan data ini, masyarakat dan pelaku konservasi dapat menentukan waktu dan lokasi terbaik untuk penanaman mangrove, sekaligus mengurangi risiko kerusakan bibit akibat gelombang pasang. Teknologi ini digadang menjadi alat bantu early warning system berbasis masyarakat (community-based monitoring).
Tujuan utama dari kegiatan ini antara lain:
-
Meningkatkan pemahaman peserta tentang pentingnya ekosistem mangrove sebagai pelindung alami dan penyerap karbon.
-
Memperkenalkan inovasi alat monitoring sebagai penunjang konservasi berbasis data.
-
Mendorong kolaborasi lintas sektor dalam penguatan kapasitas lokal konservasi pesisir.
-
Menginisiasi sistem pemantauan lingkungan berbasis teknologi tepat guna.
Kegiatan ini juga diharapkan menjadi tonggak penting dalam mendukung target rehabilitasi mangrove nasional dan sebagai percontohan bagi wilayah lain. Lebih dari itu, dengan jejaring kerja yang telah terbentuk, Pulkanik FT UNIB berharap keberlanjutan ekosistem pesisir Bengkulu dapat terus dijaga, tidak sebatas kegiatan seremonial semata, tetapi benar-benar dimonitor secara menyeluruh melalui alat yang telah dikembangkan.