Bengkulu, 28 Desember 2024 Pemuda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan di tengah derasnya arus digitalisasi. Hal ini tercermin dalam Pelatihan Kepemimpinan Pemuda bertema “Menjawab Tantangan Pemuda di Era Digitalisasi”, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) di Gedung Serba Guna Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Acara ini menghadirkan lebih dari 100 peserta yang terdiri dari pemuda, duta pelajar, dan perwakilan berbagai institusi pendidikan di Provinsi Bengkulu. Mereka berkumpul untuk membekali diri dengan keterampilan dan wawasan kepemimpinan yang relevan dalam menghadapi tantangan era digital.
Ketua panitia, Annisa Nur Syafitri, mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan acara ini. “Alhamdulillah, pelatihan ini telah terlaksana dengan baik. Terima kasih kepada seluruh elemen yang telah bekerja sama untuk menyukseskan acara ini. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi titik balik bagi pemuda Provinsi Bengkulu dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan era digitalisasi dan menyambut Indonesia Emas 2045,” ujarnya penuh harap.
Kegiatan ini menjadi semakin inspiratif dengan kehadiran CEO Onschool Indonesia, Dani Fazli, yang memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi. Dalam pidatonya, Dani menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi sebagai kunci utama dalam membangun generasi tangguh.
“Terima kasih telah memberikan kesempatan kepada saya untuk berada di tengah generasi Z yang luar biasa di Provinsi Bengkulu. Saatnya kita membangun ekosistem pemuda di era digital, khususnya di daerah Bengkulu. Dengan semangat kolaborasi, kita mampu menciptakan generasi yang tangguh, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Teknologi adalah alat yang harus kita manfaatkan untuk menciptakan perubahan positif di masyarakat,” tegas Dani dengan penuh semangat.
Ia juga mengajak para peserta untuk melihat era digital bukan sebagai ancaman, melainkan peluang besar untuk membangun inovasi yang berdampak luas. “Pemuda memiliki kekuatan besar untuk menjadi motor penggerak perubahan. Dengan memanfaatkan teknologi secara positif, kita tidak hanya membangun diri sendiri tetapi juga masyarakat di sekitar kita,” tambahnya.
Selain Dani Fazli, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber lainnya, seperti Pak Sumardi, Kak Yusuf dari PKPMN RI, Kak Fahri dari GAK Indonesia, Mbak Dhiya dari Genre Kota Bengkulu, dan Mbak Fergita dari Yayasan Sekolah Manifestasi. Para pembicara membagikan pengalaman dan wawasan tentang bagaimana pemuda dapat tetap relevan, kreatif, dan kompetitif di era digitalisasi.
Acara ini mendapat dukungan penuh dari DPRD Provinsi Bengkulu dan berbagai organisasi kepemudaan, seperti Onschool Indonesia, Yayasan Sekolah Manifestasi Inklusi, Genre Kota Bengkulu, dan GAK Indonesia. Kolaborasi lintas organisasi ini mencerminkan komitmen bersama untuk membangun generasi muda yang unggul dan siap menghadapi tantangan global.
Dengan tema yang relevan dan pembicara yang inspiratif, pelatihan ini diharapkan mampu menjadi titik awal lahirnya generasi pemimpin muda yang visioner, inovatif, dan berdaya saing di era digitalisasi. Pesan besar yang tersampaikan dalam acara ini adalah bahwa masa depan bangsa ada di tangan pemuda, dan dengan semangat kolaborasi, mereka mampu membawa Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.